Digitalisasi Pendidikan Era Merdeka Belajar Melalui Pemanfaatan TIK di Sekolah.
Era Digitalisasi Pendidikan Merdeka Belajar Melalui Pemanfaatan TIK di Sekolah .
Hampir semua sektor di era industri 5.0 ini sudah melakukan digitalisasi. Yaitu dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Hal itu juga yang dilakukan di sektor pendidikan.
Kemendikbudristek mengungkapkan, ada dua landasan mendasar dari kebijakan pembangunan pendidikan saat ini. Pertama, visi pendidikan Indonesia yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila . Kedua adalah tantangan kemajuan teknologi informasi dan era globalisasi.
“Di era Merdeka Belajar , kebijakan yang diluncurkan oleh Mendikbudristek ini mendorong agar kita semua dapat membangun kolaborasi melalui berbagai sarana dan fasilitas. Salah satunya fasilitas digital yang dapat digunakan sebagai sumber belajar, sarana belajar serta dapat mengakses informasi yang akan membantu kita dalam meningkatkan kualitas pembelajaran,” ujar Sri Wahyuningsih saat membuka webinar tersebut.
Beliau melanjutkan, dalam rangka percepatan digitalisasi di dunia pendidikan, Kemendikbudristek secara bertahap berupaya melengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK. Baik melalui APBN maupun APBD, atau juga melalui transfer dana oleh pusat melalui pemerintah daerah atau langsung ke satuan pendidikan.
Namun mengingat jumlah satuan pendidikan sekolah dasar yang sangat banyak dari Sabang sampai Merauke, yaitu mencapai 149.000 lebih sekolah, tentunya ini akan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Untuk itu penyiapan sarana TIK ini dilakukan secara bertahap dan telah direncanakan serta diupayakan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” ujarnya.
Ia juga berharap sekolah yang mendapatkan bantuan TIK dapat menggunakannya secara maksimal agar dapat mendorong percepatan kualitas pendidikan melalui akses sumber data dan informasi. Melalui TIK, satuan pendidikan dapat mengakses dan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang sudah disiapkan khusus oleh Kemendikbudristek dalam akun belajar.id, untuk meningkatkan kemampuan, kompetensi, dan wawasan para guru di sekolah.
“Kami juga mendorong satuan pendidikan berkoordinasi kepada dinas pendidikan setempat untuk juga dapat meningkatkan kerjasamanya dengan mitra-mitra pendidikan, kepada para alumni untuk dapat memberikan dukungan fasilitas pembelajaran khususnya sarana TIK. Kita harus bersama-sama serentak bergerak memajukan pendidikan, karena sekali lagi pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Robby Setia Pramana, S.Pd., Duta Rumah Belajar dan Google Master Trainer Level 3 mengungkapkan, di dalam akun belajar.id yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek terdapat banyak manfaat yang luar biasa dari Google workspace for education. Oleh karena itu setiap guru harus dipastikan sudah mengaktifkan akun belajarnya .
Robby melanjutkan, dengan adanya akun belajar.id ini kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah karena terintegrasi dengan Google. Guru bisa mendapatkan akses yang luar biasa dari Google. Pertama bisa melakukan panggilan video dengan menggunakan tools Google meet, untuk belajar bersama peserta didik.
Kedua, ada aplikasi Merdeka Mengajar yang dapat dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan yang berani atau dikenal dengan drive yang lebih besar dari hardisk. Lalu ada kelas dare dengan memanfaatkan Google classroom.
“Tools yang lain adalah tersedia tools untuk melakukan presentasi seperti namanya Google slide, kita juga bisa membuat Google form untuk soal ujian segala macamnya. Ada juga google docs untuk mengetik soal,” pungkasnya.
Berry Devanda, S.Pd M.Ed., Duta Rumah Belajar dan Google Master Trainer Level 3 menambahkan, dalam akun belajar.id ini para guru juga dapat mengenal lebih jauh salah satu fitur utama dari rumah belajar ini yaitu menyediakan banyak video pembelajaran dengan rentang tahapan mulai dari kelas satu sekolah dasar sampai kelas 12 SMA. Video yang disajikan pun dari beragam mata pelajaran yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga pendidik.
Jadi sayang sekali kalau seandainya sampai detik ini Bapak Ibu tidak memanfaatkannya, karena video-video ini dibuat oleh guru-guru dari seluruh Indonesia dan sudah dikurasi oleh tim dari Pusdatin Kemendikbudristek. Oleh karena itu jika Bapak Ibu belum pernah menggunakannya, ayo segera gunakan. Akun belajar ini bisa menjadi salah satu pilihan referensi bahan pembelajaran yang menarik dan interaktif,” tegasnya. (Hendriyanto) .
DI kutip dari webinar yang tayang di kanal Youtube Ditpsdtv " Pemanfaatan TIK di Sekolah Dalam Rangka Digitalisasi Pendidikan Era Merdeka Belajar " , (DA)